Formosa oh Formosa

Hiruk pikuk kota kecil kelahiranku terasa mencekam untukku saat itu.
kokok ayam terdengar sunyi, kicauan burung tak lagi menggembirakan hati, hanya suara gemuruh lalu lalang kendaraan yg terdengar begitu keras.
ah, apa ini tanyaku dalam hati ?
entah apa yg terbersit dlm fikiranku waktu itu, aku hanya diam duduk dan termenung memandang suasana rumah yg sedikit hidup karna tawa adik adikku.
sejenak aku berfikir, adakah hal yg bisa aku lakukan selain terdiam dan termenung ?
entahlah ...
dlm lamunan terbersit dlm hati melangkah lebih jauh untuk menggapai cita cita.
kuyakinkan lamunan itu sepenuh hati.
mungkinkah bisa ?
mungkinkah iya ?
apa aku bisa ?
" mbak yos, dipanggil ibu. " suara kecil adik bungsuku menyadarkanku.
segera kubergegas menuruti perintah si bungsu menemui ibu.
#
tak berapa lama aku bertemu ibu, entah bagaimana asalnya, lamunanku tadi ku utarakan kepada ibu.
kuyakinkan diri ini hingga ibu, walau akupun ragu pada diriku sendiri dgn semua kelemahanku.
esok hari, ku utarakan semua pada bapakku.
seperti biasa, bapak dgn kepala dinginnya menjawab dan menambahi wejangan2 khas bapakku.
selang beberapa hari, kuhubungi sahabatku dan kuminta saran hingga pengalamannya.
pagi pun berganti malam, proses berjalan biasa. kudapat restu ibu bapakku, kupeluk erat kedua orang tuaku, kubersimpuh mengharap doa terbaik ibu bapakku.
kuyakinkan diri, kuyakinkan hati, bersiap menjadi yg terbaik bagi adik2ku walau dengan caraku sendiri.
tak terasa, butiran bening pun mengalir dipipiku.
sesekali kuseka agar tak membasahi kerah bajuku.
kulangkahkan kakiku dengan gontainya meninggalkan rumah orang tuaku.
yah, kini aku telah beranjak dewasa. kuyakini, ini bagian dr skenario Tuhan untuk menjadikanku seorang Wanita.
#
hari berganti hari, bulan berganti bulan, beberapa masalah pun telah terkendali dan akhirnya hari itu tiba.
yah, tak terbayang sebelumnya beranjak teramat jauh dari keluarga. bertaruh mimpi di bumi Formosa. berjalan mengikuti aturan perorangan bukan lagi suatu instansi.
sekuat hati kuyakinkan diri ini, ku sampingkan egoku, ku yakinkan beberapa kelemahanku menjadi kelebihanku. ini awal dr rencana Tuhan merencanakan hal yg teramat indah untukku.
#
2 Tahun berjalan, kugantungkan mimpiku hingga saat ini.
rasa ingin menyerah pun terkadang muncul seolah pasrah akan rencana Tuhan.
saat kumulai lelah, suara2 itu, kalimat2 itu memunculkan energi positif untukku.
yah, itu mereka ...
saudara2 kandungku ...
beberapa kali kugantungkan pada mereka atas apa yg tak bisa aku gapai.
atas apa yg sekarang tak bisa kujadikan diriku menjadi sosok kebanggan mereka.
maafkan aku ...
kini kuberharap yg terbaik untuk diriku dan kalian.
semoga kalianlah yg menjadi kebanggan orang tua atas apa yg belum pernah aku gapai.
Aamiin ...
Terima kasih telah menjadi bagian dari hidupku ....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Amalan sebelum tidur yang diajarkan Rasulullah saw

Fo Guang Shan ( 佛光山 ) - ( Budha Memorial Centre )

Untuk wanita, hal yang paling sulit ketika harus memilih adalah " Karir atau Menikah ".