Untuk wanita, hal yang paling sulit ketika harus memilih adalah " Karir atau Menikah ".
Untuk wanita, hal yang paling sulit ketika harus memilih adalah " Karir atau Menikah ? ".
+Yoshita Waluyo |
Memang benar kodrat kita sebagai wanita adalah seorang ibu rumah tangga. namun, apa salahnya ketika kita memilih aktifitas lain berbarengan dengan kodrat kita sebagai wanita.
Kebanyakan wanita muda merasa bimbang ketika telah tumbuh dewasa.
Usia memang tak menentukan seberapa dewasa kita. Tapi, ketika usia kita telah menginjak kepala 2, kita dihadapkan secara otomatis pada dua pilihan " Karir atau Menikah ?".
Sederet pertanyaan pun muncul dibenak. muncul dr lingkungan entah itu keluarga, teman, sahabat.
" Kapan nikah ? ".
Satu kalimat bermakna dalam yang mungkin hampir tiap hari terngiang ditelinga, ketika kita yg menjadi subjek nya.
" Mau sampe kapan mengejar karir ? ".
Pertanyaan itu pulalah yg melengkapi daftar panjang fikiran kita tentang masa depan.
Beberapa orang mungkin berfikir " untuk apa sekolah tinggi, mengejar karir atau semacamnya ? ". Toh, kita wanita tetap memasak di dapur.
Anggapan tersebut pun benar adanya, kita tak bisa menyangkal kodrat kita sebagai wanita. Akan tetapi, alangkah baiknya jika kita sebagai perempuan punya ilmu, pengalaman, wawasan agar tau bagaimana mendidik generasi penerus menjadi lebih baik. karna sekolah pertama anak anak ada pada seorang Ibu. Bukan gurunya bukan pula lingkungan sekitarnya.
Satu hal yang amat menjelimet sekali, yaitu ketika harus berbicara tentang Karir dan Menikah. Bagaimana tidak ? Memiliki karir mungkin hal yg dicita citakan sejak kecil, sedang menikah ( berumah tangga ) adalah hal yg pasti akan dilakoni setiap insan untuk melanjutkan kelangsungan hidup ( berkembang biak ) kita dan generasi penerus.
Menikahjuga dijelaskan dalam kitab suci Al-Qur'an. Menikah juga termasuk sunnah Rasululah saw. Yang tentunya kita sebagai umat Muslim wajib mentauladani kekasih Allah ( Muhammad saw ).
Sebagaimana dalam Al-Qur'an surat ( Adz-Dzariyat 51 : 49 ) :
" Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah ".
Juga dalam surat ( An-nur 24 : 32 )
" Dan nikahilah orang orang yg sendiri (bujangan) diantara kalian dan orang orang shaleh diantara para hamba sahayamu yg laki laki dan perempuan. Jika mereka dalam keadaan miskin, maka Allah yang akan menjadikan kaya dengan karunianya ".
Dalam Hadist mengatakan :
" Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta ( rejeki ) bagi kamu ".
( HR. Hakim dan Abu Daud )
" Wahai generasi muda, barang siapa diantara kamu telah mampu berkeluarga, hendaknya ia menikah karna ia dapat menundukan pandangan dan memelihara kemaluan. Barang siapa belum mampu, hendaknya berpuasa karna ia dapat mengendalikanmu ".
( HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud )
Bukan hanya dlm Al-Qur'an saja, dlm kitab suci agama lain pun ada bab yg membahas tentang menikah.
Al-Kitab ( Markus 10 )
Ayat 8 :
" Sehingga keduanya itu menjadi satu daging, demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu ".
Ayat 9 :
" Karna itu, apa yg telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia ".
Masih banyak dalil dan hadist lain dlm Al-Qur'an juga dlm kitab suci lain tentang menikah.
Sedang karir ? Karir tak dijelaskan dlm kitab suci. Namun, kita boleh saja merangkap berkarir dan berumah tangga. Asalkan kita tau kodrat kita sebagai wanita dan ibu rumah tangga.
Ketika kita bimbang memilih, memang sepatutnya kita kembalikan kepada diri sendiri apa yg menjadikan tujuan hidup di dunia. Mengharapkan ridho sang Pencipta ( Allah ) atau menjadikan dunia milikmu semata ?.
Akan lebih baik jika kita mengharap ridho Allah dgn mnjadi Ibu rumah tangga ( wanita seutuhny ). Tanpa berkarir dan memikirkan dunia semata. Karna semuanya pasti akan kembali kepada-Nya tanpa membawa dunia yg ditinggalkannya.
Namun, semua kembali kepada diri kita masing masing bagaimana harus memilih yg terbaik dari yg baik tentang karir atau menikah.
Libatkan Allah selalu dalam setiap pilihanmu, karna Allah selalu ada dalam setiap keputusan baikmu, senang dan sedihmu.
Berumah tangga, berkarir. atau berumah tangga sambil berkarir boleh boleh saja, asalkan kita tahu dimana tempat kita sebagai wanita.
Karna wanita memang terbuat dari tulang rusuk laki laki dan tidak diwajibkan menjadi tulang punggung.
Ridho Allah lah yg menjadikan semua nya indah tentang menikah atau berkarir.
Semangat Ukhty fillah ;-) <3
Komentar
Posting Komentar